New Post

Advertisement

Monday, 12 December 2016

Hikmah Mengapa Allah Tidak Menampakkan Adzab Kubur

Baca Juga

Di antara aqidah yang dsepakati oleh ahlus sunnah adalah menetapkan

adanya adzab dan nikmat kubur [1]. Adanya adzab kubur bagi orang-orang

yang berhak mendapatkannya adalah di antara pokok keimanan yang harus

kita yakini. Termasuk di antara rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala

kepada hamba-Nya adalah Allah Ta’ala tidak menampakkan adzab kubur

tersebut sehingga dapat didengar atau dilihat manusia yang masih hidup

di dunia ini. Para ulama rahimahumullah telah membahas hikmah tidak

dinampakkannya adzab kubur ini di dalam kitab-kitab mereka, khususnya

yang membahas tentang aqidah.

Di antara hikmah hal ini adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh para

ulama berikut ini:
Pertama, hal ini untuk menutupi aib si mayit dan juga keluarga si mayit.

Jika semasa hidupnya si mayit tersebut memiliki kedudukan atau secara

lahiriyah (yang tampak) adalah orang shalih, namun ternyata manusia

mengetahui bahwa dia diadzab dalam kuburnya, tentu ini akan membuka aib

si mayit tersebut di dunia. Demikian juga keluarga si mayit akan

dipermalukan dan dihinakan di hadapan masyarakat karena ternyata salah

satu anggota keluarganya diadzab di dalam kuburnya [2].

Ke dua, jika adzab kubur tersebut dinampakkan, maka tidak ada yang

berani untuk memakamkan saudaranya yang meninggal dunia. Hal ini

sebagaimana sabda Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Seandainya kalau bukan karena kalian saling memakamkan, maka aku ingin

berdoa kepada Allah untuk memperdengarkan kepada kalian adzab kubur yang

aku dengar.” [3]

Abu Abdillah Al-Qurthubi rahimahullah mengatakan,”Para ulama kita

menjelaskan bahwa sesungguhnya jin dan manusia tidak mendengar adzab

kubur adalah (karena) sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa

sallam,’Seandainya kalau bukan karena kalian saling memakamkan’ (al-

hadits). Allah Ta’ala menyembunyikan (adzab kubur) dari kita -sehingga

kita bisa saling memakamkan- adalah karena hikmah dan kelembutan-Nya.

Hal ini disebabkan rasa takut yang meliputi manusia jika mendengarnya,

sehingga mereka tidak akan berani untuk mendekat ke pemakaman untuk

menguburkan (orang yang meninggal dunia). Manusia bisa jadi binasa jika

mendengarnya, karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk mendengar

adzab Allah di alam dunia ini, karena lemahnya kekuatan mereka.” [4]

Ke tiga, sebagai ujian keimanan bagi manusia untuk beriman terhadap hal

yang ghaib. [5]Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

“Jika Allah menghendaki untuk menampakkan adzab kubur kepada sebagian

manusia (seperti kepada Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa

sallam, pen.) tentu Allah nampakkan dan Allah sembunyikan dari hamba-

hambaNya yang lain. Akan tetapi, jika Allah tampakkan kepada seluruh

manusia, maka hilanglah beban syariat (taklif) dan (hilang pula

kewajiban untuk) beriman kepada perkara yang ghaib. Demikian pula,

manusia tidak akan berani memakamkan sebagaimana yang terdapat dalam

Shahihain [6] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (bersabda),

‘Seandainya kalau bukan karena kalian saling memakamkan, maka aku ingin

berdoa kepada Allah untuk memperdengarkan kepada kalian adzab kubur yang

aku dengar.’ Oleh karena itu, ketika hikmah seperti ini tidak terdapat

dalam diri binatang ternak, maka binatang ternak pun mendengar adzab

kubur dan mengetahuinya. Sebagaimana bagal (peranakan kuda dengan

keledai, pen.) milik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berjalan

miring dan hampir-hampir melemparkan barang-barang bawaannya ketika

melewati orang yang sedang diadzab di kuburnya.” [7]

Demikianlah sedikit penjelasan tentang hikmah Allah Ta’ala yang tidak

menampakkan adzab kubur bagi orang yang masih hidup. Semoga Allah Ta’ala

melindungi kita dari adzab kubur.

Mudah-mudahan renungan ini bermanfaat dan mengingatkan kita semua.

Sumber: Line account @muslimterbaik

Share this:

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Fatih Firdaus. Designed by OddThemes