New Post

Advertisement

Saturday, 31 December 2016

Surah Al-Qur'an Yang Bagus Diamalkan Tiap Hari


Ada beberapa surat dalam Al-Qur’an yang memiliki kelebihan dibandingkan surat yang lain. Kelebihan ini diketahui dari beberapa hadis Nabi yang memerintahkan untuk membacanya, baik setiap hari atau pada saat-saat tertentu. Dalam Al-Qur’an sendiri ada 114 surat. Akan sangat bagus bagi kita jika bisa mengamalkan beberapa surat yang utama tersebut.

Dan ini 10 Surat Yang Baik Diamalkan sehari-hari:

1. Surah AL-FATIHAH.
Amalkan membaca Surah Al-Fatihah saat hendak tidur diikuti dengan membaca Surah Al-Ikhlas 3 kali, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas. Insya’Allah akan aman tenteram dan terjauh dari gangguan setan. Dianjurkan juga membaca surah ini sebanyak 44 kali untuk mengobati sakit mata, perut, gigi dan lain-lainnya dengan izin Allah swt. Untuk mencegah kemarahan Allah, bacalah surah ini sebanyak 17 kali sehari yaitu dengan mengerjakan shalat 5 waktu.

2. Surah YAASIN.
Telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya bagi setiap sesuatu itu ada hati, dan hati Al-Qur’an adalah Surah Yaasin yaitu jantung Al-Qur’an. Siapa yang membaca Surah Yaasin, niscaya dituliskan oleh Allah pahala menyamai sepuluh kali membaca Al-Qur’an seluruhnya. (HR At-Tarmizi dari Anas ra).

Rasulullah saw juga bersabda: Surah Yaasin disebut di dalam kitab Taurat dengan sebutan “At-Mu’ammah” (yang umum), yang mengumumkan pembacanya dengan kebaikan dunia dan akhirat, menanggung segala bala baik dari kesusahan di dunia maupun akhirat.

Pembaca juga akan dilindungi dari setiap keburukan dan kejahatan serta segala hajat dan keinginan akan Allah kabulkan. Jika dibaca dalam satu malam semata-mata mengharapkan keridhaan Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosanya. (Hadis riwayat Malik, Ibnu-Sunni dan Ibnu Hibban).

Surah Yaasin ini juga jika diamalkan akan terselamatlah kita dari kehausan di hari Kiamat.

3. Surah AD-DUKHAN.
Dibaca sekali pada malam Jumat agar kita selamat dari huru hara di Padang Mahsyar.

4. Surah AL-WAQIAH.
Menurut beberapa hadis Rasulullah saw, mereka yang mengamalkan membaca Surah Al-Waqi’ah pada setiap malam, insya’Allah tidak akan merasakan kemiskinan. Mereka yang membacanya sebagai wirid, insya’Allah akan beroleh kesenangan selama-lamanya.

Mereka yang membacanya sebanyak 14 kali setiap lepas solat Asar, insya’Allah akan dikaruniai rezeki yang banyak. Setelah shalat Isya, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqi’ah ayat 35-38 sebanyak 7 kali. Tiup dalam air dan minum. Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita.

Makna Surah Al-Waqi’ah ayat 35-38 ialah: “Sesungguhnya, Kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa. Serta Kami jadikan mereka perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.

5. Surah AL-KHAUTHAR (Kautsar).
Barang siapa yang mengamalkan membaca ayat ini sebanyak 1.000 kali, maka Allah swt akan mengabulkan hajatnya termasuk rezeki dan kenaikan pangkat. Siapapun yang membaca 1.000 kali juga setelah shalat Isya sampai dia tertidur, insya’Allah dia dapat melihat Rasulullah saw dalam tidurnya.

6. Surah AL-KHAAFIRUUN.
Siapa yang membaca Surah Al-Khaafiruun, maka perumpamaannya seperti membaca seperempat Al-Qur’an, disamping terlepas dari syirik, terjauh dari godaan setan dan terlepas dari peristiwa yang mengejutkan (Riwayat At-Tarmizi). Sebelum tidur, bacalah surah ini agar kita mati dalam iman serta membersihkan kotoran dalam diri kita.

7. Surah AL-IKHLAS.
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda kepada istri kesayangan baginda, Siti Aisyah, antara artinya: “Wahai Aisyah isteri ku, sebelum kamu tidur, khatamkanlah dulu Al-Qur’an.” Siti Aisyah lalu berkata, “Wahai suami ku, saya tidak mampu khatam Al-Qur’an sebanyak 30 juz itu.” Ketika mendengar kata-kata Siti Aisyah tersebut, Rasulullah saw sambil tersenyum lalu menjawab, “Barangsiapa yang membaca 3 kali sebelum tidur, seolah-olah ia telah khatam Al-Qur’an seluruhnya.”

Dari Rasulullah saw. pernah bersabda kepada Ali ra, “Barangsiapa hendak pergi bepergian, kemudian ketika dia hendak meninggalkan rumahnya, ia membaca surat Al-Ikhlas 11 kali, maka Allah memelihara rumahnya sampai ia kembali. Ibnu Said Al-Khanafi menjelaskan:” Surah ini dinamakan Surah Al -Ikhlas, artinya bersih atau lepas.

Maka barang siapa yang membacanya dan mengamalkannya dengan hati yang ikhlas, maka ia akan dilepaskan kesusahan duniawi, dimudahkan di dalam gelombang sakratulmaut, dihindarkan dari kegelapan kubur dan kengerian hari kiamat. “

8. Surah Al-FALAQ.
Siti Aisyah menjelaskan: “Bahwa Rasulullah saw pada setiap malam ketika hendak tidur, beliau membaca Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas lalu ditiupkan pada kedua telapak tangan, kemudian dioleskan ke seluruh tubuh dan kepala.

Barang siapa terkena penyakit karena perbuatan setan atau manusia, harus membaca Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 41 kali selama 3 hari, 5 hari atau 7 hari berturut-turut.

Barang siapa yang takut akan godaan setan dan manusia, takut dalam kegelapan malam atau takut dengan kejahatan manusia, bacalah Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas sebanyak 100 kali.

9. Surah AN-NAS.
Surah An-Nas adalah surah yang terakhir (ke-114) dalam Al-Qur’an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surat ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah Makkiyah.

Isi surat ini adalah untuk mengatur manusia memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan baik yang berasal dari golongan manusia maupun jin. Surah An-Nas ini juga adalah penerang hati.

10. Surat AL-MULK (Ayat 1-30).
Satu lagi Surah dari Al-Qur’an yaitu Surah Al-Mulk yang memiliki fadilat dan manfaat yang sangat besar bagi orang yang mengamalkan membacanya.

Menurut beberapa hadis Rasulullah saw, mereka yang mengamalkan membaca akan surah ini, akan mendapat syafaat dan keampunan dosa-dosanya. Mereka yang membacanya pada setiap malam, insya’Allah, akan selamat dari siksa kubur.

Sumber: https://tausiyahislami.wordpress.com

Kisah Sedih di Balik Foto Omran, Bocah Korban Perang Suriah

Foto dan video Omran Daqneesh, anak berusia lima tahun korban pemboman di Aleppo, tengah diperbincangkan di seluruh dunia dan menjadi viral di semua media sosial. Mahmoud Raslan, salah seorang aktivis penyelamat korban perang di Suriah, yang mengabadikan momen itu dengan kameranya.

"Omran mempengaruhi saya untuk mengambil gambarnya karena dia diam, tidak menangis," ujar Raslan. Video itu kemudian dibuat menjadi foto. Ia menceritakan kembali momen mengharukan itu dalam wawancaranya bersama The Syrian Campaign Advocacy Group, Jumat, 19 Agustus 2016.

Foto menggambarkan Omran terduduk sendirian di kursi ambulans. Seluruh tubuhnya dipenuhi debu. Sebagian wajahnya berlumuran darah. Di dalam video utuh Omran, bocah itu tampak beberapa kali mengusap debu di wajahnya yang polos, tanpa ekspresi. Momen inilah yang menyayat hati mereka yang menontonnya.

Raslan menceritakan ledakan di pemukiman itu terjadi pada saat Rabu setelah salat Isya. Ruslan mendatangi tempat ledakan tersebut untuk mengambil beberapa foto. Saat tiba, ia melihat sudaha ada tiga tubuh yang tergeletak di dekat puing.

Dia melihat Omran di antara puing-puing ledakan tersebut. "Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia syok," ujar Raslan. Orangtua dan keluarga Omran juga selamat.

Raslan mengambil foto ini untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa inilah yang dialami oleh setiap anak di Allepo, Suriah. "Saya ingin dunia melihat fakta ini," kata dia. Melalui foto ini, Ruslan juga ingin mengatakan agar dunia mengetahui bagaimana hidup di daerah peperangan seperti di Suriah, khususnya bagi anak-anak.

Bibars Halabi, salah seorang relawan dari Syrian Civil Defence Group yang juga dikenal dengan sebutan White Helmets, menceritakan Omran yang pertama kali diselamatkan dari runtuhan puing rumah orangtuanya. Ia menegaskan, kejadian yang dialami Omran juga dialami oleh banyak anak di Aleppo. "Dunia harus tahu bahwa hal itu (anak menjadi korban) terjadi setiap hari di Aleppo," katanya.

White Helmets adalah organisasi yang pernah dinominasikan meraih Nobel Perdamaian. Menurut Halabi, ia dan relawan lainnya setiap hari harus melihat penderitaan anak-anak yang kehilangan orangtua, dan kesedihan orangtua yang kehilangan anak-anaknya akibat perang di Suriah. "Tidak semua momen terekam kamera sehingga bisa dibagikan ke dunia," katanya.

Sumber: https://m.tempo.co

Amalan Wirid Surat Waqi’ah 3 x Sehari

alwaqiah
Surat al-Waqi’ah sudah popular di tengah kaum muslimin untuk mendatangkan rejeki dari Allah swt.

Sebab ada riwayat dari Nabi yang menyatakan bahwa siapapun yang membaca surat Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya. Tapi adakah cara pengamalan surat waqiah ini biar atsarnya betul-betul mustajab?
Amalan Wirid Surat Waqi’ah 3 x Sehari Jaminan Rejeki Melimpah

Ada tulisan di forum yang membagi cara pengamalan surat waqiah ini. Bagini yang disampaikannya:

Izinkan dengan kerendahan hati saya mau sharing sebuah amalan yang saya lazimkan sejak beranjak muda sampai sekarang, dan alhamdulillah jalan tak terduga selalu ada bagi saya di dalam kehidupan.

Amalannya adalah:

1. Lazimkan Baca Surat Waqi'ah 3x sehari; boleh 3x dalam sekali duduk atau pisah-pisah yang penting sehari 3x.
2. Melazimkan Sholawat apapun. Dulu saya melazimkan Sholawat Nariyah sehabis sholat fardhu 11x.

Setiap selesai membaca Surat Waqi'ah; saya diajarin oleh guru saya membaca doa di bawah ini:

الّلهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِحَقِّ سُوْرَةِ الْوَاقِعَةِ وَأَسْرَارِهَا أنْ تُيَسِّرَلِيْ رِزْقِي كَمَا يَسَّرْتَهُ لِكَثِيْرٍ مِن خَلْقِكَ يَا ألله يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

"Alloohumma inni As aluka bihaqqi suuratil Waaqi'ah Wa asroorihaa antu yassiroli rizki kamaa yusarritahu li katsiirin min kholqika Yaa Allooh Yaa Robbal 'Aalamiin"

Terjemah doa sesudah membaca surat al-Waqiah:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu dengan kebenaran surat Waqi’ah dan rahasia-rahasianya, agar Engkau berkenan memudahkan rezekiku sebagaimana Engkau memudahkannya untuk kebanyakan makhlukMu, ya Allah, ya robbal ‘alamin”

Tapi ada syarat yang diperhatikan, yaitu amalkan dan baca dengan dawam (terus-menerus) sampai terlihat atsar (bukti) dari amalan tersebut. Begitu saya diwejang oleh guru saya dulu. Namun untuk pemula, coba lakukan hal di atas tanpa terlewat dalam waktu 90 hari. Catat perjalanannya dan diikuti dengan puasa-puasa sunnah lainnya, untuk memperkuat aura keberhasilan.

Ada banyak testimoni yang disampaikan oleh anggota forum yang lain tentang hasil setelah mengamalkan wirid surat al-Waqi’ah ini. Dan ternyata memang sangat luar biasa menurut hasil penuturan mereka. Insya Allah pada tulisan yang akan datang akan saya posting pengalaman mereka yang sudah mengamalkan wirid Waqiah ini. Atau anda juga punya pengalaman sendiri tentang surat waqiah ini?

Sumber : http://doawiridamalan.blogspot.co.id/

Si Kafir Masuk Surga, Si Muslim Masuk Neraka

Alkisah, pada zaman Nabi Musa, hiduplah dua tetangga yang hidup bersama di satu rumah, seorang Muslim yang taat dan seorang kafir yang tak mempercayai adanya Tuhan (atheis) dan gemar bermaksiat. Si Muslim tinggal di lantai pertama, dan si kafir tinggal di lantai dua. Selama bertahun-tahun kedua orang ini selalu saja bertengkar dan berdebat soal keyakinan mereka.


Suatu hari, setelah bertahun-tahun memperdebatkan aqidahnya, si Muslim hendak menasihati si kafir untuk terakhir kalinya agar si kafir mau bertobat. Dengan ramah ia mengajak si kafir berdialog;

Muslim : “Wahai saudaraku! Sadar dan tobatlah! Tinggalkan perbuatan maksiatmu dan ikutlah jalan yang benar. Sembahlah Allah karena Dia-lah Tuhan Semesta yang dari-Nya semua berasal dan akan kembali. Takutlah kamu akan hari akhirat dan tinggalkan perbuatan maksiat yang hanya akan membakarmu nanti di neraka jahannam. Ingatlah bahwa hanya kenikmatan akhirat saja yang abadi.”

Kafir : “Apa yang kau katakan, hai Muslim? Kau sedang mengigau, hah? Kau sudah tahu kalau aku tak percaya pada Tuhan! Aku tak percaya pada agama! Tuhan, hari kiamat, sorga, neraka, semua yang kau sebut-sebutkan itu hanya ilusi belaka. Hanya kebohongan dan pembodohan belaka! Agama itu Cuma tipu-tipu. Ujung-ujungnya Cuma biar dapat duit dan kursi kekuasaan. Coba, kalau memang Tuhan itu ada, mana Dia? Alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan? Ah, omong kosong! Alam ini ada dengan sendirinya, tak ada yang menciptakannya. Kalau sorga dan neraka itu ada apa buktinya? Kau Cuma mengigau, hai Muslim! Kau telah dibodoh-bodohi dan ditipu oleh Musa agar dia punya pengikut dan jadi raja! Agama kalian ini hanya agama orang miskin! Kalian ikut agama Musa karena kemiskinan kalian dan Musa menjanjikan harapan akan sorga agar kalian gembira, bukan? Lagipula, aku tidak tertarik dengan sorgamu, hai Muslim! Dalam kitabmu disebutkan bahwa isi sorgamu adalah perawan2 cantik, buah, susu, madu, dan arak. Aku sudah puas dengan itu semua, tiap malam aku selalu tidur dengan perawan cantik; susu, madu? Sudah bosan! Arak dan minuman keras? Emang kmu gak liat apa aku tiap hari mabok? Trus aku disuruh masuk agamamu dengan iming-iming kayak gitu??? Yang bener aja! Buat anak teka trik pasaran gituan mah manjur, tapi tidak buat orang cerdas dan gak gampang dibo’ongin kayak aku ini!”

Muslim : “Astaghfirullah! Kau benar2 tidak mau mendengarkan ajakan kebaikan, wahai orang kafir! Bagaimana mungkin Allah itu tidak ada sementara ciptaan-Nya ini, alam semesta ini ada? Bagaimana mungkin agama Musa adalah kebohongan, sementara dia dengan tulus berusaha membela kaumnya yang tertindas? Setelah sekian tahun hidup bersama, hari ini aku ingin mengingatkanmu untuk yang terakhir kalinya agar keluar dari kesesatanmu. Tapi engkau telah terbutakan oleh hawa nafsumu, hai orang kafir! Wanita dan minuman keras telah menumpulkan akalmu dari hidayah Allah! Tempat kembalimu tak lain adalah neraka jahannam!”

Kafir : “Bah! Omong kosong! Aku tidak takut dengan nerakamu, hai Muslim! Aku tak akan mengikuti kebohongan Musa! Tak ada itu akhirat! Tak ada itu sorga dan neraka! Hidup hanya saat ini! Kita senang dan menikmati hidup saat ini atau kita menderita dan sengsara saat ini! Peduli setan dengan sorga-nerakamu. Aku tak akan ikut bujuk rayumu! Dan ini juga adalah pembicaraan terakhir kita, hai Muslim! Jangan lagi2 kau mengajakku mengikuti kebodohanmu itu!” Sentak si kafir.

Muslim : “Kau benar2 tak punya harapan, wahai orang kafir. Mulai hari ini aku tidak akan lagi menasehatimu. Hanya saja, untuk yang terakhir kalinya aku mengingatkanmu, bahwa meskipun mungkin kau tak mempercayai neraka, tapi kabar mengenainya adalah mungkin. Dan tidakkah cukup kemungkinan adanya siksa neraka itu untuk membuatmu sadar? Kalau memang neraka itu tidak ada, kau mungkin bisa tenang. Tapi kalau neraka itu ternyata benar ada, bagaimana kau akan menghadapinya nanti???”

Kafir : “Diamlah kau, Muslim! Sudah kubilang aku tak butuh agama orang miskin sepertimu! Bukankah lebih baik kau lepas dari agama Musa ini? Bertahun-tahun kau ikut Musa tapi kau tetap saja susah dan miskin, bukan? Itu tandanya agama Musa yang kau anut itu adalah kebohongan! Kalau kamu memang benar, kenapa kamu tetap saja miskin dan sengsara, hah? Mending ikut aku saja, tidak usah menyembah Tuhan yang tidak ada! Menikmati semua kesenangan hidup yang hanya sekali ini!”

Menyadari si kafir sudah tak mau mendengarkan nasihatnya, si Muslim pun akhirnya mengakhiri pembicaraan mereka dan pergi dengan urusannya. Begitupun si kafir. Sampai saat malam hari keduanya kembali pulang ke rumah untuk tidur. Saat di kamar inilah, si kafir memikirkan kata2 si Muslim siang harinya. Begitupun di kamarnya si muslim memikirkan kata2 si kafir.

Si kafir berfikir bahwa jangan2 kata2 si Muslim itu benar, dan bahwa selama ini ia meninggalkan akal dan hatinya, hanya mengikuti hawa nafsu kebinatangannya semata. Jangan2 agama Islam itu yang benar? Jangan2 Tuhan itu memang ada, karena memang tak mungkin sesuatu ada dengan sendirinya, pasti ada yang menciptakannya. Jangan2 akhirat dgn sorga nerakanya itu juga benar ada, dan bahwa orang yang berdosa seperti dirinya akan dibakar dan disiksa di neraka. Ia memang belum bisa yakin kalau neraka itu benar2 ada, tapi juga ia juga tak bisa mengatakan dengan yakin bahwa neraka itu tidak ada. Benar kata si Muslim, jikapun itu hanya suatu kemungkinan, bukankah itu sudah cukup untuk membuatnya ketakutan dan bertobat? Si kafir terus berfikir dan teringat akan dosa2nya di masa lalu dan menangis. Akhirnya si kafir memutuskan untuk menemui si Muslim dan ingin mengatakan bahwa ia ingin masuk Islam dan bertobat…

Sementara itu si Muslim di kamar juga berpikir bahwa jangan2 kata2 si kafir itu benar. Jangan2 selama ini ia hanya dibodoh-bodohi oleh Musa? Jangan2 Tuhan itu tidak ada? Jangan2 sorga-neraka itu hanya karangan Musa saja agar orang2 mau mengikutinya dan supaya ia jadi raja menggantikan Fir’aun? Buktinya, kalau memang ajaran Musa itu benar dan membawa kebahagiaan, kenapa selama ini hidupnya susah? Kenapa ia terus saja miskin dan sengsara? Katanya Tuhan akan memberi rizki pada orang yang beriman? Tapi nyatanya malah Fir’aun yang mengaku Tuhan yang malah kaya-raya. Benar kata si kafir, hidup ini hanya sekali, jadi harus digunakan untuk dinikmati dan bersenang2. Dosa dan maksiat itu omong-kosong, itu hanya kebohongan orang2 yang tak mampu menikmati hidup. Ia sudah capek selama ini menjadi orang baik tapi susah melulu. Akhirnya si Muslim memutuskan untuk menemui si kafir untuk mengikutinya….

Si Muslim dan si kafir yang ingin menemui tetangganya itu segera keluar kamarnya, akan tetapi karena terlalu buru-buru, di tangga, keduanya bertabrakan dan jatuh ke lantai satu. Keduanya mati seketika! Ruh keduanya dibawa oleh malaikat. Ruh si kafir ditempatkan di sorga, sedang ruh si Muslim ditempatkan di neraka!

Di surga ruh si kafir kebingungan. Ia bertanya kepada malaikat; “Hai malaikat! Bukankah aku orang kafir dan banyak dosa? Dan orang kafir tidak boleh masuk ke surga? Sedangkan tetanggaku itu Muslim, tapi mengapa ia dimasukkan ke neraka?” Jawab malaikat, “Kau memang dulunya kafir, tapi ketika kau berniat untuk tobat, maka kau menjadi Muslim. Dan setiap Muslim kan dimasukkan ke sorga. Sedang tetanggamu itu memang dulunya Muslim, tapi dia berniat untuk murtad dan menjadi kafir. Dan setiap kafir tempatnya adalah neraka!”

Sementara itu di neraka ruh si Muslim protes pada malaikat; “Hai, malaikat! Kenapa aku yang Muslim dan selalu beribadah kau masukkan ke neraka sedangkan si kafir yang selalu berbuat dosa dan maksiat itu kau masukkan ke surga?”

Jawab malaikat, “Itu karena pilihanmu sendiri, hai Fulan. Pada akhir hayat kau berniat untuk murtad, menyia2kan keimanan dan keislaman seumur hidupmu, dan untuk itu kau dimasukkan ke neraka, sedangkan si kafir itu di akhir hayat berniat untuk bertobat, dan karenanya ia dimasukkan ke sorga….”

Hanya karena keputusan salah sekejap, si Muslim itu menyia-nyiakan keimanan dan seluruh amal baiknya sepanjang hidupnya. Namun, nasi telah menjadi bubur, penyesalan si (mantan) Muslim itu terlambat sudah…

(Narasi bikin sendiri. Tp tumber cerita dari riwayat seorang ulama dan faqih besar yang menjadi guru 4 Imam Madzhab Ahlusunnah, Imam Ja’far as-Shadiq r.a., keturunan suci Rasulullah saw, saat memberikan ceramah pada murid-muridnya. Moga2 bermanfaat …)

Sumber: https://jon1ali.wordpress.com

Inilah Sebab Mengapa Ayam Berkokok Di Subuh Hari

Subhaanallah.. allahu besar.. dalil firman Allah swt. dan juga sabda Rasulullah SAW makin hari terus menjadi tidak sedikit yg teruji. 

Salah satunya ialah sabda Nabi Muhammad saw berkaitan ayam yg mampu menyaksikan malaikat.
Kurang lebih 1400 th silam Nabi saw bersabda : 
“bila engkau mendengar nada ayam jantan, sampai - sampai mintalah karunia terhadap allah, lantaran ia menyaksikan malaikat. sebaliknya seandainya engkau mendengar ringkikan keledai, sampai - sampai berlindunglah pada allah dari syetan, lantaran dia menyaksikan syetan. ” (hr. bukhari - muslim – shahih)

Sabda Nabi muhammad saw ini menuturkan kalau ayam sanggup menyaksikan malaikat. Sabda Nabi menggambarkan wahyu yg diterimanya dari Allah swt. yg tidak boleh diragukan kebenarannya. Tetapi begitu ilmu pengetahuan trendi menguak kalau fakta sabda nabi ini mampu dibuktikan dengan trik ilmiah.

Di tahun 2010, harian public library of science one muat hasil riset para ilmuan yg dipandu oleh joseph corbo (st louis, washington university). Hasil riset tersebut melaporkan kalau kepada retina ayam ditemui type sel kerucut tambahan yg tidak ditemui kepada manusia dan juga mamalia yang lain.

Sel - kerucut ialah sel - sel dalam retina yg mempunyai kapabilitas utk membedakan corak sinar (cahaya - sensing). Sel - sel ini hendak membedakan panjang gelombang sinar yg berlainan.
sel kerucut tambahan kepada ayam ini hendak menyaksikan cahaya ultraviolet. 

Berlainan berbarengan manusia yg hanya mempunyai 3 jenis sel kerucut hingga macam - macam corak basic yg dapat di amati indra manusia menggambarkan merah, hijau biru. sel - sel kerucut tambahan kepada ayam ini menyebar menyeluruh di seluruhnya bidang retina, hingga corak violet hendak dilihatnya berbarengan cerah.

Kita seluruhnya telah mengenali kalau malaikat diciptakan Allah dari sinar. sama serupa penjelasan dari hadist riwayat abu daud tirmidzi : “malaikat diciptakan dari sinar, jin diciptakan dari nyala api…. ”

Malaikat ialah mahkluk yg yakin terdapat, tetapi keberadaannya tidak mampu diindrai media indra manusia. Berbarengan ditemuinya sel kerucut tambahan kepada ayam dgn terdapatnya sabda nabi menyangkut kapabilitas ayam dalam melihat malaikat, sampai - sampai barangkali sel - sel kerucut tambahan inilah yg menjadikan ayam mempunyai kebolehan tersebut.

Kokok ayam di pagi hri tampaknya bukan semata disebabkan terbitnya matahari. Tetapi ia tengah melihat para malaikat Allah yg bertebaran memberikan rezeki kepada makhluk - makhluknya. 

Sampai - sampai serasi sabda nabi di atas, berdo’alah seandainya mendengar ayam berkokok. Do’a yg memiliki permintaan mampu karunia allah. Mudah - mudahan limpahan karunianya tetap mengalir terhadap diri keluarga kita.


Bacaan Doa Agar Amal Ibadah dan Taubat Kita Diterima oleh Allah SWT


Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan atau dosa baik itu yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

Lalu masihkah terbuka pintu taubat? Tentu saja pintu taubat masih terbuka, ampunan Allah begitu luas. pada kesempatan kali ini akan memberikan sebuah doa untuk memohon diterima taubat dan amal ibadah kita oleh Allah SWT.

Doa ini bisa anda amalkan setiap hari terutama setiap selesai sholat fardhu 5 waktu. Berikut ini Doa Memohon Agar Amal Ibadah dan Taubat Kita Diterima oleh Allah SWT .
   رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ 

Artinya :“Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Baqarah: 127 dan 128).
Bacaan Doa Sholat Taubat dan Terjemahannya Doa Agar Amal Ibadah dan Taubat Kita Diterima oleh Allah SWT .

Bacaan doa diatas adalah ayat Al-Qur'an pada Surat Al-Baqarah ayat 127 dan 128.

Semoga dengan mengamalkan doa tersebut diatas, segala amal perbuatan kita diterima oleh Allah SWT serta kesalahan yang pernah kita lakukan diampuni oleh-Nya. Amin.

Sumber: http://www.blogdoa.com/

Bertaubat Sebelum Ajal Menjemput

Sumber: http://blog.berdakwah.net/

Saudara-saudariku yang berbahagia diatas hidayah dan rahmat ALLAH سبحانه وتعالى , adalah termasuk dari sifat seorang muslim atau muslimah yang sejati yg berpegang teguh dengan agamanya, yaitu mereka senantiasa menjauhi perbuatan dosa besar dan keji.

Sebagaimana ALLAH Ta’ala berfirman:
“Dan hanya kepunyaan ALLAH-lah apa-apa yang ada dilangit dan dibumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yg berbuat jahat terhadap apa yg telah mereka kerjakan & memberi balasan kepada yg berbuat baik dengan pahala yg baik. Yaitu orang-orang yg MENJAUHI DOSA-DOSA BESAR dan PERBUATAN KEJI yg selain kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya dan dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menciptakanmu dari tanah dan ketika kamu masih berbentuk janin dalam perut ibumu, maka jgnlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yg paling mengetahui ttg org-org yg bertaqwa ( an-najm 31-32).

Saudaraku… Hidup didunia yg fana ini, kita tdk pernah lepas dari perbuatan dosa & ma’siyat, tetapi islam tdk membiarkan perbuatan dosa & ma’siyat itu terus menerus pada diri seorang muslim.

Saudaraku… ALLAH سبحانه وتعالى menjanjikan kepada hamba-Nya yang mereka mampu menjauhi perbuatan dosa yaitu dengan AMPUNAN & SYURGA…

Sebagaimana ALLAH Ta’ala berfirman:
“Jika kamu sekalian meninggalkan dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yg kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami akan hapus kesalahan2x (dosa-dosamu yg kecil) dan Kami masukkan kamu ketempat yang mulia (syurga). ( An-Nisa:31).

Perhatikanlah wahai saudaraku…

Begitu luasnya kasih sayang & rahmat dari ALLAH…
Begitu luasnya ampunan dari ALLAH…
Namun sedikit sekali dari kita yang menyadarinya tentang hal tersebut…


Wahai saudaraku, apakah pantas bagi kita…??

Yang setiap detik senantiasa kita menikmati & merasakan kenikmatan serta rizki dari ALLAH, namun sedikit dari kita yang bersyukur kepada-Nya dg melaksankan ketaatan kepada-Nya.

Dan banyak dari kita justru yang bergelimang dengan dosa dan ma’siyat dgn menggunakan kenikmatan dari ALLAH.

Untuk itu wahai saudaraku.. kami menasehatkan utk diriku dan kepada saudara-saudariku untuk bertaubat kepada ALLAH dengan taubat nasuha sebelum ajal menjemputmu! Dan taubat itu akan timbul dari keteguhan hati yang sangat kuat untuk menghilangkan noda-noda dosa pada diri seorang hamba.

Maka sepatutnya bagi seorang hamba hendaknya segera bertaubat dan mendekatkan diri kepada ALLAH serta berusaha utk mencari keselamatan kepada yg menguasai keselamatan yaitu ALLAH سبحانه وتعالى .

Seperti ALLAH Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, taubatlah kamu kepada ALLAH dengan taubat nasuha (semurni-murninya), mudah2an Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai..” (At-Tahrim: 8).

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

”Seseorang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang tdk berbuat dosa” ( ibnu majah 4250).

Semoga ALLAH Ta’ala memudahkan kita semua untuk senatiasa bertaubat kepada-Nya……
Sebelum kematian menjemput kita….
Sebelum lidah menjulur kaku…


Kunci rapat-rapat pintu syahwat dan syubhat!…., yg dengannya kita akan mendapatkan keuntungan yang sgt besar…dan senantiasa kita untuk bersegera mengerjakan amal kebajikan disisa-sisa umur kita….

Dan terus kita harus tetap menuntut ilmu syar’i yg dengannya kita dapat memahami jalan-jalan kebaikan/ ketaatan….

Semoga ALLAH mengampuni dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, anak dan istriku, keluargaku dan umumnya kaum muslimin. [Ust. Ferry Nasution / Berdakwah].

Pengingat Kehidupan Akhirat


Mengingat kisah, kurang lebih 5 tahun yang lalu. Ini bukan tentang kisah keburukan manusia-manusia di balik jeruji besi. Karna terkadang, mereka di balik jeruji malah memiliki hati yang lebih mawas diri kepada lingkungan dan kepada Sang Pencipta nya.

Ada seorang ayah yang terjerat kasus narkoba sehingga menghantarkan nya masuk ke dalam jeruji besi. Ia memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus. Meksipun anak tersebut tidak seperti anak-anak umum lain nya, namun ia memiliki perasaan yang sangat halus, rajin beribadah dan penuh kasih sayang kepada ayah nya. Setiap berkunjung melihat ayah nya, ia juga akrab dengan polisi serta teman-teman ayah nya. Ia menjadi kesayangan disana.

Dengan banyak alasan dan tempaan yang di jalani dalam kehidupan si ayah, akhirnya ayah tersebut mendapat hidayah dan menjadi imam di mesjid tempat ia di tahan, serta menjadi teladan bagi teman-teman nya yang lain.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Rutinitas masih saja seperti itu. Sang anak selalu setia menjenguk ayah nya. Dan ayah nya makin menjadi sosok ayah panutan meskipun ia di balik jeruji besi. Ayah nya selalu berjanji akan segera cepat keluar dari tahanan dan berjanji akan mengajak anak nya jalan-jalan. Itulah yang membuat anaknya begitu sabar dan ceria menanti waktu demi waktu.

Sampai suatu hari, berita duka datang menghancurkan hati siapa pun yang mendengarnya. Rumah mereka terbakar habis seluruh nya, dan si anak ikut menjadi korban meninggal dalam kejadian memilukan itu. Kematian itu memanglah milik setiap manusia. Semuanya akan menjumpai kematian pada saatnya. Entah di belahan bumi mana kah manusia itu berada, entah bagaimanapun keadaanya, laki-laki atau perempuan kah, kaya atau miskin kah, tua atau muda kah, semuanya akan mati jika sudah tiba saatnya. Allah Ta’ala berfirman,

“Dan bagi tiap-tiap jiwa sudah ditetapkan waktu (kematiannya), jika telah tiba waktu kematian, tidak akan bisa mereka mengundurkannya ataupun mempercepat, meskipun hanya sesaat” (QS. Al A’raf :34).

Hari itu, serasa menjadi hari yang paling gelap bagi semua orang. Sang ayah beserta para tahanan melaksanakan sholat ghaib. Dalam bacaan, sang ayah menangis di ikuti tangisan seluruh jemaah. Suara isak tangis yang sangat menghancurkan hati bagi siapapun yang mendengarkan nya. Masya Allah.... Ah, aku ikut menyeka airmata, meskipun sudah berlalu 5 tahun, tapi hikmah dari kisah ini tak pernah lepas dari benakku. Saat itu, para penghuni lapas mengingat bersama bahwa Kematian Adalah Kepastian.

Allah Ta’ala telah berfirman. “Setiap jiwa pasti akan mengalami kematian, dan kelak pada hari kiamat saja lah balasan atas pahalamu akan disempurnakan, barang siapa yang dijauhkan oleh Allah Ta’ala dari neraka dan dimasukkan oleh Allah Ta’ala ke dalam surga, sungguh dia adalah orang yang beruntung (sukses).” (QS. Ali Imran : 185)

Kematian pun sudah Allah tetapkan atas setiap hamba-Nya sejak awal penciptaan manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya proses penciptaan manusia di dalam perut ibu, berlangsung selama 40 hari dalam bentuk air mani, kemudian menjadi segumpal darah yang menggantung selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama 40 hari juga. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, dan diperintahkan untuk mencatat empat ketetapan : rezekinya, kematiannya, amalannya, dan akhir kehidupannya, menjadi orang bahagia ataukah orang yang celaka….” (HR. Bukhari dan Muslim).

Manusia adalah makhluk yang banyak dosa dan kemaksiatan, bahkan belum tentu yang di dalam lapas saja yang lebih banyak dosa, bisa jadi kita lebih berdosa dan banyak maksiat, lantaran Allah tutupi aib kita. Manusia yang banyak mengingat kematian, dirinya sadar bahwa kematian senantiasa mengintai.

Dia tidak ingin menghadap Allah Ta’ala dengan membawa setumpuk dosa yang akan mendatangkan kemurkaan Allah Ta’ala. Dia akan sesegera mungkin bertaubat atas dosa dan kesalahannya, kembali kepada Allah Ta’ala. Allah telah berfirman, “Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah bagi orang-orang yang mengerjakan keburukan dikarenakan kebodohannya, kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima taubatnya oleh Allah, dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana” (QS. An Nisa : 17)

Seseorang yang banyak mengingat kematian, meyakini bahwa segala pemberian Allah dari perbendaharaan dunia adalah titipan dari Allah. Seluruhnya akan diambil kembali oleh Allah, dan akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah.

Kisah ini tidaklah sepenuhnya berakhir menyedihkan. Sebab, seorang muslim pasti akan meyakini kehidupan abadi di akhirat. Bisa saja sang anak menarik tangan kedua orang tua nya agar masuk ke surga bersama-sama.

Memang benar, tak ada perkara muslim yang merugikan. “Seandainya kematian merupakan tempat peristirahatan yang tenang dari seluruh keluh kesah hidup manusia di dunia… niscaya kematian merupakan suatu kabar gembira yang dinanti-natikan bagi setiap manusia… ” Sebab, diantara keimanan kepada hari kiamat adalah meyakini bahwa setelah kematian ini ada kehidupan. Semuanya akan berlanjut ke alam kubur kemudian ke alam akhirat. Di sana ada pengadilan Allah Ta’ala yang Maha Adil.

Dalam perjalanan kehidupan ini, kita akan di hadapkan pada banyak keadaan. Baik hal yang menyenangkan atau bahkan hal yang tidak kita inginkan. Disinilah saat dimana kita di minta untuk belajar menerima yang namanya TAKDIR. Apakah kita mau bersabar atau mundur.

Melalui kehendak Allah, saat itu lah kita belajar dalam sebuah proses kehidupan. Karna tiada hari tanpa belajar. Hanya kepada Allah lah kita meminta pertolongan, hanya kepada Allah lah kita berharap. Bersabarlah karna Allah. Ikhlas lah karna Allah. Satu lagi pelajaran yang dapat saya ambil, bahwa anak yang meninggal dalam keadaan balingh saja dapat memberikan syafaat kepada kedua orang tua nya, bagaimana dengan anak yang kita besarkan dengan agama yang baik.

Untuk itu, jangan lah menjadikan anak hanya sebagai perhiasan, atau malah menjadi ujian. Melainkan, jadikan lah anak yang titipan dari Allah ini menjadi tabungan surga di akhirat kita kelak. Semoga amanah mendidik anak titipan dari Allah ini tidak kita sia-siakan.

Semoga si anak dalam kisah ini menjadi tabungan surga bagi kedua orang tua nya, kemudian janji sang ayah mengajaknya berjalan-jalan di dunia menjadi perjalanan yang indah, berjalan-jalan di taman surga Nya kelak. Aamiin.

Sumber: https://www.facebook.com/aisyah.amatullah.39/posts/10205390498782383

Rahasia Mujarab Terkabulnya Doa Yang Justru Kita Lewatkan

Kita sebagai makhluk yang berTuhan adalah makhluk yang tak bisa hidup tanpa berkomunikasi dengan Tuhan. Tak ada satu tempatpun yang dapat kita minta selain meminta kepada-Nya. Bagaimana cara kita meminta? Caranya ialah dengan berdoa. Kita berdoa kepada Tuhan dengan maksud memohon sesuatu yang belum kita miliki dan berharap Tuhan mengabulkanya entah dalam waktu cepat atau lambat.

 Sebagian sumber memang ada yang mengatakan bahwa Tuhan tak pernah menyia-nyiakan doa kita. Tuhan hanya akan mengabulkan doa kita di saat yang tepat. Di saat dimana kita benar-benar membutuhkan realisasi doa tersebut. Tetapi, semakin berkembanganya jaman semakin dangkal pula lah pemikiran manusia yang kebanyakan hanya mau meminta tanpa memperhatikan apakah dia sudah pantas dan sudah benar meminta.

 Bahwasanya ternyata ada beberapa faktor yang membuat doa kita tidak terkabul, hal itu justru adalah hal sepeleh yang sama sekali tidak kita ingat. Berikut beberapa rahasia mujarab terkabulnya doa yang justru kita lewatkan para pecinta kumpulan misteri semuanya.

Rahasia Mujarab Terkabulnya Doa Yang Justru Kita Lewatkan

Makanan Makanan adalah sesuatu yang kita cari dan kita masukan kedalam tubuh kita, diproses menjadi darah dan daging. Maka dari itu apa yang kita makan akan mendarah daging didalam tubuh kita. Begitu juga dengan baik buruknya makanan tersebut.

Jika makanan tersebut baik maka akan mendarah daging menjadi hal yang baik pula. Tetapi jika makanan itu buruk maka akan mendarah daging menjadi yang buruk pula di dalam tubuh kita. Kebaikan dan keburukan makanan tak dinilai dari rasa dan penampilannya, tetapi dari bagaimana makanan itu berasal, bagaimana kita mendapatkan makanan tersebut. dengan cara halal kah atau dengan cara haram kah?

Sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh HR. Tabrani mengatakan bahawa dahulu Sa’ad Bin Ai Waqash pernah meminta baginda rosullullah untuk mendoakannya agar segera di kabulkan. Maka serta merta baginda menjawab, “hai Sa’ad perbaikilah makanan mu maka niscaya doamu akan di kabulkan. Sesungguhnya orang yang telah memasukan makanan haram kepada tubuhnya maka doanya tidak akan diterima selama 40 hari”. Tak hanya itu saja sebuah riwayat dan sumber yang menjelaskan dan menunjukan bukti bahwa makanan sering kali kita lupakan sebelum kita berdoa.

Suatu kisah ada seorang ulama di arab yang setiap doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Suatu hari ulama itu pergi ke kota untuk membeli kurma, ketika penjual kurma sedang melayaninya dan menimbang kurmanya, dia melihat ada satu kurma tergeletak di dekat timbangan.

 Dia pun mengambil dan memakan kurma itu karena mengira bahwa kurma itu adalah kurma miliknya yang jatuh saat proses penimbangan. Menjelang beberapa hari setelah kejadian itu, dia tak merasakan adanya perubahan hanya suatu ketika ketika dia sedang berzikir ada dibelakangnya suara-suara ghaib yang sedang bercakap-cakap membicarakan dia. “ kau lihat, lelaki tua itu? Dia adalah lelaki yang dulunya selalu dikabulkan doa-doanya oleh Allah, tetapi sekarang doa-doanya tidak akan dikabulkan selama 40 hari karena dia telah memakan sesutu yang bukan haknya”.

Mendengar percakapan itu, lelaki alim itu langsung bingung dan mengingat-ingat makanan apakah yang sekiranya telah masuk kedalam kerongkongannya yang bukan haknya. Maka dia ingat akan kejadian buah kurma itu. Hingga setelah itu lelaki ini langsung kembali ke kota dan mencari pedagang kurma yang dulu.

Sayangnya sesampai disana pedagang korma telah berganti, bukan lagi orang yang dulu melayaninya. Begitu dia meminta penjelasan baru tahulah dia jika pedagang kurma yang dulu telah meninggal dan kini anaknya yang meneruskan. Maka diapun segera menceritakan perihal yang menimpa dirinya, sang anak memaafkan dan mengikhlaskan kurma itu.

Tetapi ternyata ahli waris dari pedagang kurma itu bukan hanya satu orang melainkan 7 orang, maka pergilah lelaki alim itu menemui satu persatu ahli waris sang pedagang kurma. Setelah lengkap semua ahli waris memaafkan dan mengikhlaskan beliau tampak lega. Sambil menuju perjalanan pulang terdengarlah kembali percakapan ghaib dibelakangnya “lihatlah..dialah lelaki alim yang kemarin doa-doanya tak dikabulkan oleh Allah, tetapi sekarang Allah sudah mengabulkan doanya”.

Pelajaran Dari Pentingnya Makanan Halal Terhadap Doa Kita

Melihat kisah yang tidak main-main diatas tentunya kita harus sadar. Bahwa benar adanya bahwa makanan adalah faktor penyebab tidak terkabulnya doa yang sering kita remehkan. Apalagi manusia sekarang banyak yang menganggap semuanya remeh.

Apa yang ada di meja makan langsung dimakan karena menganggap siapapun yang memiliki pasti akan mengikhlaskannya. Padahal tak seharusnya kita menarik kesimpulan seperti itu. Pada kenyataanya ihklas adalah hal yang tidak mudah.

Dan jika seseorang tidak mengikhlaskan akan apa yang sudah masuk kedalam tubuh kita maka sudah masuk dalam hitungan makanan haram. Maka dari itu sebaiknya kita berhati-hati dalam memperhatikan makanan yang masuk karena bisa menjadi rahasia mujarab terkabulnya doa yang justru kita lewatkan.

Sumber: http://www.kumpulanmisteri.com/

Dua Rakaat Sebelum Subuh Lebih Baik Dari Dunia dan Seisinya

Sholat wajib merupakan ibadah yang diwajibkan bagi semua umat Islam tetapi sholat sunnah merupakan ibadah yang dianjurkan bagi setiap muslim, salah satu sholat sunnah yang dianjurkan adalah sholat sunnah rawatib yaitu sholat sunnah yang menyertai sholat fardhu dan ternyata dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Benarkah itu?

Rosulullah menganjurkan kepada setiap muslim untuk melaksanakan sholat rowatib yaitu sholat sunnah yang menyertai sholat fardhu. Allah akan membangunkan istana di surga bagi setiap hamba yang menjalankan sholat sunnah rawatib dengan penuh keikhlasan.

Sholat sunnah yang memiliki tingkatan teratas adalah sholat sunnah rawatib sebelum shubuh, mengapa demikian? Ternyata semasa hidupnya, Rosulullah tidak pernah meninggalkan sholat sebelum subuh meskipun dalam perjalanan. Sholat sunnah rawatib sebelum shubuh mendapat perhatian khusus dari Rosulullah karena fadhilahnya sangat besar untuk manusia.

Aisyah menceritakan bahwa Rosulullah memberi perhatian khusus pada sholat sunnah dua rakaat sebelum shubuh dibandingkan dengan sholat sunnah lainnya. Rosulullah tidak pernah meninggalkan sholat sunnah ini meskipun berada dalam perjalanan. Hadits ini mengajarkan kepada setiap muslim untuk selalu memelihara dan menjalankan ibadah sholat sunnah rawatib sebelum sholat shubuh.

Rosulullah menjalankan sholat rowatib ini dengan ringan yaitu tidak terlalu lama. Pada rokaat pertama beliau niat solat sunat sebelum subuh dan membaca surat Al-Kafirun, sedangkan pada rokaat kedua membaca surat Al-Ikhlas. Kedua surat ini merupakan surat yang memiliki fadhilah yang sangat besar untuk kaum muslim.

Apa makna yang tersirat dalam sholat rowatib sebelum shubuh?

Berikut adalah beberapa makna tersirat yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita semua:

- Rosulullah mengajarkan kepada setiap muslim untuk mengawali harinya dengan hal-hal yang baik yaitu dengan menjalankan sholat rowatib dua rakaat sebelum shubuh.

- Sholat rawatib sebelum shubuh dapat menjauhkan seorang muslim dari syirik dan musyrik karena sebelum beraktifitas telah diawali dengan sholat sunnah serta doa kepada Allah SWT.

- Menjalankan sholat sunnah rawatib sebelum shubuh merupakan cerminan akan kebanggaan seorang muslim untuk menjalankan ibadah.

- Sholat sunnah sebelum shubuh dapat menjadi pembuka semua amalan bagi seorang muslim.

Keutamaan sholat sunnah rowatib sebelum subuh sungguh besar sehingga Rosulullah tidak pernah meninggalkannya meskipun dalam perjalanan sekalipun. Sungguh rugi bagi seorang muslim yang meninggalkan sholat sunnah rowatib ini karena sungguh besar keutamaannya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim telah dijelaskan bahwa sholat sunnah rowatib dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia beserta isinya. Dalam hadits lain pun dijelaskan bahwa Rosulullah lebih mencintai sholat sunnah dua rakaat sebelum shubuh dibandingkan dengan seluruh dunia. Sungguh besar keutamaan sholat sunnah dua rakaat sebelum shubuh sehingga Rosulullah lebih mengutamakannya dibandingkan dengan sholat sunnah lainnya.

Sungguh besar pahala yang akan diterima seorang muslim yang dapat menjalankan sholat sunnah dua rakaat sebelum shubuh dengan penuh keikhlasan dan istiqomah. Sholat sunnah ini merupakan ibadah yang ringan tetapi godaan setan dan hawa nafsu sungguh besar sehingga hanya segelintir muslim saja yang mampu menjalankan sholat sunnah rowatib sebelum shubuh dengan istiqomah.

Demikian informasi seputar sholat sunnah rowatib dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya, semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang beruntung yang mampu menjalankan sholat sunnah dua rakaat sebelum shubuh dengan ikhlas dan istiqomah.

Sumber: http://www.kumpulanmisteri.com/

Teknologi Tidak akan seperti ini tanpa ilmuan muslim

Jaman sekarang teknologi semakin maju dengan perkembangan cukup pesat. Dengan perkembangannya yang cukup pesat, teknologi membuat manusia menjadi ketergantungan.

Contohnya, manusia jaman sekarang, memiliki ketergantungan dengan smartphone yang semakin hari semakin  canggih.

Manusia jaman sekarang tidak bisa jika dia tidak mengecek smartphone mereka selama sehari bahkan sejam.

Tapi tahukah anda?  Tanpa ilmuwan muslim teknologi yang kita pakai sekarang mungkin belum tercipta! Yah,  tanpa al khawarizmi, bahkan komputer tak akan tercipta!.

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī (bahasa Arab: محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.

Banyak ilmu yang berkembang atas dasar penerapan konsep dari matematika. Salah satunya perkembangan ilmu komputer yang sedang berkembang pesat dalam era informasi sekarang ini. Jaringan komputer, komputer grafis, aplikasi dari berbagai softwere diambil dari penerapan konsep dan pemikiran dari para ahli yang telah dirangkum dalam ilmu matematika. Teori grup, struktur aljabar, statistika dan peluang, kalkulus semua itu sangat aplikatif dalam dunia science dan teknologi .

Adapun karya-karya dari Al Kawarizmi:


1. Kitab I: Aljabar
2. Buku 2: Dixit algorizmi
3. Buku 3: Rekonstruksi Planetarium
4. Buku 4: Astronomi
5. Buku 5: Kalender Yahudi

Itulah sekilah tentang ilmuwan muslim yang berpengaruh dengan perkembangan teknologi seperti saat ini. Semoga ilmuwan  muslim yang seperti ini akan terus ada dan bertambah banyak.

Semoga bermanfaat...

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Doa Awal Tahun Dan Akhir Tahun

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar akhi , ukhti ? semoga sehat selalu diberikan allah swt. kepada kita semua.

  Tak terasa setahun sudah hampir habis dan tahun baru pun menanti. Kita semua pun berharap di tahun baru ini kehidupan kita semakin sejahtera dan bisa menjadi pribadi yang lebih baik.


Segala doa pun di panjatkan , tapi tahukah kalian ada doa untuk mengawali dan mengakhiri tahun! walaupun doa ini biasa dibaca pada tahun baru hijriah, kita bisa baca doa-doa ini untuk mengawali pergantian tahun masehi. adapan doa-doanya:

1. Doa Awal Tahun beserta artinya.

2. Doa Akhir Tahun beserta artinya. 

Itulah diatas doa-doa yang bisa kita baca untuk mengawali dan mengakhiri tahun. mohon maaf bila ada kesalahan tentang konten diatas.

Semoga  bermanfaat, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Friday, 30 December 2016

Tahun Baru Masehi Bagi Umat Islam

Berikut ini dipaparkan Ustadz Ahmad Sarwat saat menjawab berbagai pertanyaan mengenai hukum merayakan tahun baru Masehi dan mengisinya dengan berbagai kegiatan yang islami.

Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum merayakan tahun baru Masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat.

1. Pendapat yang Mengharamkan
Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.
a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir
Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya.
Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa.
Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam. 
b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir
Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka." 
c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat
Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam. Maka mengharamkan perayaan malam tahun baru buat umat Islam adalah upaya untuk mencegah dan melindungi umat Islam dari pengaruh buruk yang lazim dikerjakan para ahli maksiat. 
d. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Bid’ah
Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah syariat yang lengkap dan sudah tuntas. Tidak ada lagi yang tertinggal. Sedangkan fenomena sebagian umat Islam yang mengadakan perayaan malam tahun baru masehi di masjid-masijd dengan melakukan shalat malam berjamaah, tanpa alasan lain kecuali karena datangnya malam tahun baru, adalah sebuah perbuatan bid’ah yang tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah SAW, para shahabat dan salafus shalih.
Maka hukumnya bid’ah bila khusus untuk even malam tahun baru digelar ibadah ritual tertentu, seperti qiyamullail, doa bersama, istighatsah, renungan malam, tafakkur alam, atau ibadah mahdhah lainnya. Karena tidak ada landasan syar’inya.
2. Pendapat yang Menghalalkan
Pendapat yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.

Mereka mengambil perbandingan dengan liburnya umat Islam di hari natal. Kenyataannya setiap ada tanggal merah di kalender karena natal, tahun baru, kenaikan Isa, paskah dan sejenisnya, umat Islam pun ikut-ikutan libur kerja dan sekolah. Bahkan bank-bank syariah, sekolah Islam, pesantren, departemen Agama RI dan institusi-institusi keIslaman lainnya juga ikut libur. Apakah liburnya umat Islam karena hari-hari besar kristen itu termasuk ikut merayakan hari besar mereka?

Umumnya kita akan menjawab bahwa hal itu tergantung niatnya. Kalau kita niatkan untuk merayakan, maka hukumnya haram. Tapi kalau tidak diniatkan merayakan, maka hukumnya boleh-boleh saja.
Demikian juga dengan ikutan perayaan malam tahun baru, kalau diniatkan ibadah dan ikut-ikutan tradisi bangsa kafir, maka hukumnya haram. Tapi bila tanpa niat yang demikian, tidak mengapa hukumnya.

Adapun kebiasaan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, zina dan serangkaian maksiat, tentu hukumnya haram. Namun bila yang dilakukan bukan maksiat, tentu keharamannya tidak ada. Yang haram adalah maksiatnya, bukan merayakan malam tahun barunya.
Misalnya, umat Islam memanfaatkan even malam tahun baru untuk melakukan hal-hal positif, seperti memberi makan fakir miskin, menyantuni panti asuhan, membersihkan lingkungan dan sebagainya.
Demikianlah ringkasan singkat tentang perbedaan pandangan dari beragam kalangan tentang hukum umat Islam merayakan malam tahun baru.

Hari Raya Umat Islam Hanya ada Dua
Dalam agama Islam, yang namanya hari raya hanya ada dua saja, yaitu hari ‘Idul Fithr dan ‘Idul Adha. Selebihnya, tidak ada pensyariatannya, sehingga sebagai muslim, tidak ada kepentingan apapun untuk merayakan datangnya tahun baru.

Namun ketika harus menjawab, apakah bila ikut merayakannya akan berdosa, tentu jawabannya akan menjadi beragam. Yang jelas haramnya adalah bila mengikuti perayaan agama tertentu. Hukumnya telah disepakati haram. Artinya, seorang muslim diharamkan mengikuti ritual agama selain Islam, termasuk ikut merayakan hari tersebut.

Maka semua bentuk Natal bersama, atau apapun ritual agama lainnya, haram dilakukan oleh umat Islam. Dan larangannya bersifat mutlak, bukan sekedar mengada-ada.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 7 Maret tahun 1981/ 1 Jumadil Awwal 1401 H telah mengeluarkan fatwa haramnya natal bersama yang ditanda-tangani oleh ketuanya KH M. Syukri Ghazali. Salah satu kutipannya adalah:
Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa AS, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas.Mengikuti upacara Natal bersama bagi ummat Islam hukumnya haram.
Agar ummat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegitan-kegiatan Natal.

Namun bagaimana dengan perayaan yang tidak terkait unsur agama, melainkan hanya terkait dengan kebiasaan suatu masyarakat atau suatu bangsa?
Sebagian kalangan masih bersikeras untuk mengaitkan perayaan datangnya tahun baru dengan kegiatan bangsa-bangsa non-muslim. Dan meski tidak langsung terkait dengan masalah ritual agama, tetap dianggap haram. Pasalnya, perbuatan itu merupakantasyabbuh (menyerupai) orang kafir, meski tidak terkait dengan ritual keagamaan. Mereka mengajukan dalil bahwa Rasulullah SAW melarang tasyabbuh bil kuffar
Dari Ibnu Umar ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang menyerupa suatu kaum, maka dia termasuk di antara mereka. (HR Abu Daud)
Dari Abdullah bin Amr berkata bahwa orang yang mendirikan Nairuz dan Mahrajah di atas tanah orang-orang musyrik serta menyerupai mereka hingga wafat, maka di hari kiamat akan dibangkitkan bersama dengan mereka.
Tasyabbuh di sini bersaifat mutlak, baik terkait hal-hal yang bersifat ritual agama ataupun yang tidak terkait.

Namun sebagian kalangan secara tegas memberikan batasan, yaitu hanya hal-hal yang memang terkait dengan agama saja yang diharamkan buat kita untuk menyerupai. Sedangkan pada hal-hal lain yang tidak terkait dengan ritual agama, maka tidak ada larangan. Misalnya dalam perayaan tahun baru, menurut mereka umumnya orang tidak mengaitkan perayaan tahun baru dengan ritual agama. Di berbagai belahan dunia, orang-orang melakukannya bahkan diiringi dengan pesta dan lainnya.Tetapi bukan di dalam rumah ibadah, juga bukan perayaan agama.

Dengan demikian, pada dasarnya tidak salah bila bangsa itu merayakannya, meski mereka memeluk agama Islam.
Namun lepas dari dua kutub perbedaan pendapat ini, paling tidak buat kita umat Islam yang bukan orang Barat, perlu rasanya kita mengevaluasi dan berkaca diri terhadap perayaan malam tahun baru.
Pertama, biar bagaimana pun perayaan malam tahun baru tidak ada tuntunannya dari Rasulullah SAW. Kalau pun dikerjakan tidak ada pahalanya, bahkan sebagian ulama mengatakannya sebagai bid’ah dan peniruan terhadap orang kafir.
Kedua, tidak ada keuntungan apapun secara moril maupun materil untuk melakukan perayaan itu. Umumnya hanya sekedar latah dan ikut-ikutan, terutama buat kita bangsa timur yang sedang mengalami degradasi pengaruh pola hidup western. Bahkan seringkali malah sekedar pesta yang membuang-buang harta secara percuma
Ketiga, bila perayaan ini selalu dikerjakan akan menjadi sebuah tradisi tersendir, dikhawatirkan pada suatu saat akan dianggap sebagai sebuah kewajiban, bahkan menjadi ritual agama. Padahal perayaan itu hanyalah budaya impor yang bukan asli budaya bangsa kita.
Keempat, karena semua pertimbangan di atas, sebaiknya sebagai muslim kita tidak perlu mentradisikan acara apapun, meski tahajud atau mabitatau sejenisnya secara massal. Kalaulah ingin mengadakan malam pembinaan atau apapun, sebaiknya hindari untuk dilakukan pada malam tahun baru, agar tidak terkesan sebagai bagian dari perayaan. Meski belum tentu menjadi haram hukumnya.
Jalan Tengah Perbedaan Pendapat
Para ulama dengan berbagai latar belakang kehidupan, tentunya punya niat baik, yaitu sebisa mungkin berhati-hati dalam mengeluarkan fatwa, agar umat tidak terperosok ke jurang kemungkaran.
Salah satu bentuk polemik tentang masalah perayaan itu adalah ditetapkannya hari libur atau tanggal merah di hari-hari raya agama lain. Yang jadi perdebatan, apakah bila kita meliburkan kegiatan sekolah atau kantor pada tanggal 25 Desember itu, kita sudah dianggap ikut merayakannya?
Sebagian berpendapat bahwa kalau cuma libur tidak bisa dikatakan sebagai ikut merayakan, lha wongpemerintah memang meliburkan, ya kita ikut libur saja. Tapi niat di dalam hati sama sekali tidak untuk merayakannya.

Namun yang lain menolak, kalau pada tanggal 25 Desember itu umat Islam pakai acara ikut-ikutan libur, suka tidak suka, sama saja mereka termasuk ikut merayakan hari raya agama lain. Maka sebagian madrasah dan pesantren memutuskan bahwa pada tanggal itu tidak libur. Pelajaran tetap berlangsung seperti biasa.

Sekarang begitu juga, ketika pada tanggal 1 Januari ditetapkan oleh Pemerintah sebagai hari libur nasional, muncul juga perbedaan pendapat. Bolehkah umat Islam ikut libur di tahun baru? Apakah kalau ikut libur berarti termasuk ikut merayakan hari besar agama lain?
Lalu muncul lagi alternatif, dari pada libur diisi dengan acarahura-hura, mengapa tidak diisi saja dengan kegiatan keagamaan yang bermanfaat, seperti melakukan pengajian, dzikir atau bahkan qiyamullail. Anggap saja memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.
Dan hasilnya sudah bisa diduga dengan pasti, yaituakan ada kalangan yang menolak mentah-mentah kebolehannya. Mereka mengatakan bahwa pengajian, dzikir atau qiyamullaih di malam tahun baru adalah bid’ah yang diada-adakan, tidak ada contoh dari sunnah Rasulullah SAW.
Lebih parah lagi, ada yang bahkan lebih ektrem sampai mengatakan kalau malam tahun baru kita mengadakan pengajian, dzikir, atau qiyamullail, bukan sekedar bid’ah tetapi sudah sesat dan masuk neraka. Wah…

Jadi semua itu nanti akan kembali kepada paradigma kita dalam memandang, apakah kita akan menjadi orang yang sangatmutasyaddid, mutadhayyiq, ketat dan terlalu waspada? Ataukah kita akan menjadi mutasahil, muwassi’,longgar dan tidak terlalu meributkan?
Kedua aliran ini akan terus ada sepanjang zaman, sebagaimana dahulu di masa shahabat kita juga mengenal dua karakter ini. Yangmutasyaddid diwakili oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dan beberapa shahabat lain, sedang yang muwassa’ diwakili oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan lainnya.

Insya Allah, ada jalan tengah yang sekiranya bisa kita pertimbangkan. Misalnya, kalau dasarnya memang tidak ada budaya atau kebiasaan untuk bertahun baru dengan kegiatan semacam pengajian dan sejenisnya, sebaiknya memang tidak usah digagas sejak dari semula. Biar tidak menjadi bid’ah baru.
Akan tetapi kalau kita berada pada masyarakat yang sudah harga mati untuk merayakan tahun baru, suka tidak suka tetap harus ada kegiatan, mungkin akan lain lagi ceritanya. Tugas kita saat itu mungkin boleh saja sedikit berdiplomasi. Misalnya, tidak ada salahnya kalaukitamengusulkan agar acaranya dibuat yang positif seperti pengajian.

Dari pada kegiatannya dangdutan, begadang semalam suntuk atau konser musik, kan lebih baik kalau digelar saja dalam bentuk pengajian. Anggaplah sebagai proses menuju kepada pemahaman Islam yang lebih baik nantinya, tetapi dengan cara perlahan-lahan.

Kalau kita tidak bisa menghilangkan budaya yang sudah terlanjur mengakar dengan sekali tebang, maka setidaknya arahnya yang dibenarkan secara perlahan-lahan. Kira-kira ide dasarnya demikian.
Tetapi yang kami sebut sebagai jalan tengah ini bukan berarti harga mati. Ini cuma sebuah pandangan, yang mungkin benar dan mungkin juga tidak. Namanya saja sekedar pendapat. Tetap saja menyisakan ruang untuk berbeda pendapat. Dan mungkin suatu ketika kami koreksi ulang.

Sumber : www.fimadani.com/

Thursday, 29 December 2016

Keutamaan Menghafal 10 Ayat Pertama Surah Al Kahfi

Di antara keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu dihafal. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal adalah sepuluh ayat terakhir. Apa keutamaannya?

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)

Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.

Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat,

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا

maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)

Isi surat Al-Kahfi adalah:

Diturunkannya Al-Qur’an sebagai pembimbing pada jalan yang lurus.Menghibur Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena orang kafir yang belum beriman.Keajaiban dalam kisah Ashabul Kahfi.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan sabar menghadapi orang-orang fakir.Ancaman bagi orang kafir yang akan mendapatkan siksa dan bala’ (musibah).Janji pada orang beriman bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik.Permisalan orang beriman dan orang kafir dalam menyikapi dunia.Permisalan dunia dengan hujan yang turun dari langit dan tanaman yang tumbuh.Dunia yang teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.Penyebutan kejadian pada hari kiamat.Pembacaan kitab catatan amal.Manusia ditampakkan kebenaran.Iblis enggan sujud pada Adam.Keadaan orang kafir ketika masuk neraka.Orang yang membela kebatilan ketika berdebat dengan orang yang berpegang pada kebenaran.Cerita tentang umat sebelum kita yang hancur, supaya kita pun takut akan hal itu.Kisah Nabi Musa dan Khidr.Kisah Dzulqarnain.Bangunan yang menghalangi Ya’juj dan Ma’juj.Rahmat yang akan datang pada hari kiamat.Sia-sianya amalan orang kafir.Balasan bagi orang beriman dan yang berbuat baik.Ilmu Allah tak mungkin habis untuk dicatat.Perintah untuk ikhlas dalam beribadah dan perintah untuk mengikuti tuntunan Rasul (ittiba’ Rasul) lewat amalan shalih. (Kunuz Riyadh Ash-Shalihin, 13: 117)

Namun perlu dicatat keutamaan lainnya dari surat Al-Kahfi tentang keutamaannya dibaca pada hari Jumat. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Imam Syafi’i dalam Al-Umm dan Al-Ashaab berkata disunnahkan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan malam Jumatnya.” (Al-Majmu’, 4: 295).

Semoga bermanfaat dan bisa jadi amalan bermanfaat untuk persiapan menghadapi hari kiamat.

Sumber : https://rumaysho.com/12247-keutamaan-menghafal-sepuluh-ayat-surat-al-kahfi.html

Keutamaan Surah Al Kahfi

Surat Al Kahfi atau juga disebut Ashabul Kahf merupakan surat golongan Makkiyah atau yang diturunkan di Kota Mekkah. Surat Al-Kahfi merupakan salah satu surat Al-Quran Al-Karim yang mempunyai keagungan dan keutamaan dibanding beberapa surat yang lain. Akan tetapi tidak sedikit dari kaum muslimin yang belum mengetahui keagungan dan keutamaannya, sehingga sebagian mereka jarang atau bahkan hampir tidak pernah membaca dan menghafalnya.

Dr. Muhammad Bakar Isma’il dalam Al-Fiqh al Wadhih min al Kitab wa al Sunnah menyebutkan bahwa diantara amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam dan hari Jum’at adalah membaca surat Al-Kahfi. (Al-Fiqhul Wadhih minal Kitab was Sunnah).

Kesempatan membaca surat Al-Kahfi adalah sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis sore sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’at.

Imam Al-Syafi’i rahimahullah dalam Al-Umm menyatakan bahwa membaca surat al-Kahfi bisa dilakukan pada malam Jum’at dan siangnya berdasarkan riwayat tentangnya. (Al-Umm, Imam al-Syafi’i: 1/237).

Terdapat beberapa hadist yang mengungkapkan tentang manfaat dan keutamaan pada surat ini, diantaranya:

Pertama, manusia yang membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih dalam tafsirnya dengan isnad yang tidak apa-apa. Dari kitab at-Targhib wa al- Tarhib: 1/298)

Kedua, membaca Al Kahfi pada hari Jumat  adalah mendapat pengampunan dosa diantara dua Jumat. Dalam riwayat lain dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ

“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum’at.” (HR. Al-Hakim: 2/368 dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalamTakhrij al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah hadits paling kuat tentang surat Al-Kahfi. Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)

Ketiga, bahwa ganjaran yang disiapkan bagi orang yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada siang harinya akan diberikan cahaya (disinari). Dan cahaya ini diberikan pada hari kiamat, yang memanjang dari bawah kedua telapak kakinya sampai ke langit. Dan hal ini menunjukkan panjangnya jarak cahaya yang diberikan kepadanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ

Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.” (Qs. Al-Hadid: 12)

Dari Abu Sa’id al-Khudri radliyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul ‘atiq.” (Sunan Ad-Darimi, no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736)

Surat Al-Kahfi Pelindung Fitnah Dajjal

Surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.

Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,  “Maka barangsiapa di antara kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.

Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.” Yakni dari huru-haranya.

Imam Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93).

Imam Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat atau berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada akhirnya, yaitu firman Allah:

أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ

Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?” Qs. Al-Kahfi: 102. (Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)

Oleh karena itu, Rasulallah Salallahu ‘alaihi waa Sallam selalu beristi’dzah (meminta perlindunagn kepada Allah) dari empat perkara dalam shalat, yaitu: Fitnah Agama (dalam kisah ashabul kahfi), Fitnah Harta (dalam kisah dua pemilik kebun), dan Fitnah Kekuasaan (dalam kisah raja Zulkarnain).

Karena itu dalam sebuah riwayat di anjurkan membaca surah Al-Kahfi bagi orang yang menemui masa-masa dajjal berkuasa.

“Barang siapa diantara kalian yang mendaoatinya (dajjal), hendaklah dia membacakan ayat-ayat pembuka surah Al-Kahfi kepadanya, karena bacaan itu melindungi kalian dari fitnahnya (dajjal tersebut).” (HR. Abu Daud). (anj/R02)

Sumber: dalamislam.com

Wednesday, 28 December 2016

Perkara yang Menggugurkan Amalan

Saudaraku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla...
Berikut kami sampaikan, salah satu perkara yang membatalkan amalan:
🔗 RIYĀ
(Yaitu) beramal shalih dengan mengharapkan pujian dan penghormatan kepada manusia.
Oleh karenanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ الله وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟ قَالَ الرِّياَءُ
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian ialah syirik kecil.”
Mereka (para shahābat) bertanya: “Apakah syirik kecil tersebut wahai Rasūlullāh?”
Jawab Beliau, “Riyā".
(HR Ahmad dengan sanad yang shahih)
Dalam hadits lain, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam juga bersabda:
أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ؟) قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ! قَالَ: الشِّرْكُ الْخَفِيُّ، يَقُومُ الرَّجُلُ فَيُصَلِّي، فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ، لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ إليه
“Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang perkara yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian daripada fitnah Dajjāl?”
(Para shahabat) menjawab: “Tentu, wahai Rasūlullāh.”
Kata Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:
“Syirik kecil (tersembunyi), yaitu ketika ada seorang berdiri kemudian dia shalat kemudian dia bagus-baguskan shalatnya tatkala dia tahu ada orang yang melihatnya sedang shalat."
(HR Ahmad)
Orang ini menghiasi & memperpanjang ibadahnya serta mengindahkan lantunan bacaan Al Qurān nya bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, tetapi karena supaya dipuji oleh manusia.
Oleh karenanya, Saudaraku yang dirahmati Alloh Subhānahu wa Ta'āla...
Sungguh menyedihkan kondisi orang yang riya', (yaitu) yang beramal shalih karena ingin dipuji oleh manusia:
• Dia lebih mendahulukan untuk memperoleh pujian manusia dan meninggalkan pujian Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
• Dia lebih mementingkan ganjaran dunia dan meninggalkan ganjaran akhirat.
• Dia tidak mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla tetapi dia mengagungkan manusia yang penuh dengan kehinaan.
• Dia berharap mendapatkan ganjaran di dunia dengan pujian dan meninggalkan ganjaran yang Allāh berikan di akhirat.
Maka diantara perkara yang membahayakan yang bisa menjerumuskan orang dalam riya' (ingin dipuji) yaitu:
"Perbuatan sebagian orang yang sering memposting atau menunjukkan amalan ibadah dia."
Tatkala dia berhaji, dia memfoto dirinya.
Tatkala dia di Ka'bah, dia memfoto dirinya.
Tatkala dia sedang berdo'a, dia foto dirinya.
Tatkala dia sedang membaca Al Qurān, dia foto dirinya.
Kemudian dia pajang di media-media sosial.
Seandainya niatnya untuk memotivasi, (maka) alhamdulillāh.
Tapi dikhawatirkan niatnya hanyalah untuk dipuji atau dikomentari, untuk memamerkan ibadah dia.
Sama seperti orang yang berhaji, kemudian hanya untuk dipanggil "Pak Haji", rugi!
Dia sudah mengeluarkan uang puluhan juta dan menanti masa penantian untuk bisa berangkat haji, lantas hanya ingin supaya bisa dikatakan "Pak Haji" supaya dihormati masyarakat.
Maka amalan dia tidak akan diterima oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla karena dia melakukannya bukan ikhlas karena Allāh tetapi karena riyā. Dan di akhirat kelak Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan menghinakan orang-orang yang riya'.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla kepada orang-orang yang riyā:
اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِى الدُّنْيَا، فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً.
"Pergilah (mintalah) pahala kepada orang-orang yang dahulu kamu harapkan pujiannya, apakah kalian akan mendapatkan balasan?"
(HR Ahmad)
⇒ Jawabannya, tentu tidak.
Kita berlindung kepada Alloh Subhānahu wa Ta'āla dari kesyirikan dan segala macam bentuknya..
Silahkan LIKE & SHARE jika dirasa bermanfaat....
Sumber1: TausiyahBimbinganIslam
Sumber2: Line Account @loveislam
.


the story of Prophet Yusuf "Joseph in Egypt"

   The Pharaoh of Egypt called Firawn had many people working for him. One of his assistants had a very wicked wife who said many things about Yusuf that were quite untrue. She thought she loved him but he told her that she should honour her husband.
She became very angry and persuaded her husband to have Yusuf put in prison. While he was in prison, Yusuf used to tell everyone what their dreams meant and his explanation of the dreams always came true

Allah had given Yusuf this great gift. Firawn kept having a strange dream and none of his wise men could explain what it meant. Then Firawn heard of Yusuf's great gift and sent for him. Yusuf would not leave the prison until he had proven his innocence. Firawn had an inquiry and discovered that Yusuf really was innocent, so he was able to leave prison.

Firawn's dream was most unusual. In it, he saw seven skinny cows eat seven big fat ones and there were seven skinny ears of wheat and seven fat ears of wheat. Yusuf explained that this meant there would be seven years of plenty but seven years of famine would follow, when there would be no water and no food for anyone.

After that there would be a year of rain. Firawn liked and trusted Yusuf so he put him in charge of all the store houses in the land. Yusuf had worked himself up to a very powerful position.  Allah always rewards good people. Yusuf worked hard; he made sure the store houses were filled with wheat and grain. Just as he had said, there were seven years of plenty. Those years passed very quickly. Soon the seven years of famine came. The crops failed. People were hungry. Others were starving.

Yusuf had planned for this. He opened his stores and let everyone have some of the wheat. Back in Palestine, Israil too was facing a hard time with no food for his family or the animals. He sent his sons to Egypt to get grain from the famous treasurer of Egypt. When they arrived they were told that they must get permission from the governor to buy grain.

They went to see him, but did not realise that the fine man, in splendid robes was really their brother. He told them they could have some grain, but if they wanted any more, they would have to come with their youngest brother and parents.

Yusuf had recognised them straight away and he longed to see his father, mother and young brother Benjamin again. Eventually the eleven brothers returned with their mother and father. They bowed down before Yusuf. Yusuf put his father on his throne and reminded him of the dream he had had so long ago. The sun, the moon and eleven stars had bowed down before him just as his father, mother and brothers had done at this meeting, This was a great moment in his life and he thanked Allah, for all He had done for him.
 
Copyright © 2014 Fatih Firdaus. Designed by OddThemes